Posts

Showing posts from December, 2017

I am tough, I am loved :)

Image
When I look into your eyes It's like watching the night skies Or a beautiful sunrise There's so much they hold And just like them old stars I see that you've come so far To be right where you are How old is your soul? I won't give up on us, even if the skies get rough I'm giving you all my love, I'm still looking up And when you're needing your space, to do some navigating I'll be here patiently waiting, to see what you find 'Cause even the stars they burn Some even fall to the earth We've got a lot to learn God knows we're worth it No, I won't give up I don't wanna be someone who walks away so easily I'm here to stay and make the difference that I can make Our differences they do a lot to teach us how to use The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake And in the end, you're still my friend at least we did intend For us to work we didn't break, we didn't burn We had to learn how to bend without

perihal mbelgedhes

Image
Jangan tanyakan cinta padaku. Aku ini juga orang yang justru sedang dibuat bingung dengan cinta yang berganti-ganti rupa. Padahal aku dulu hanya percaya pada cinta yang ada. Datang dan tak pernah pergi. Sudah. Begitu saja. Lama kelamaan aku dipaksa pada kondisi bahwa cinta itu bisa sangat tidak tulus. Tidak ikhlas. Ikhlas darimana jika dari mencintai itu kita kemudian dipaksa untuk setia, jujur, bermental baja, tanggung jawab, penuh kasih, penuh puja, sapa mesra, berhenti mencaci, tidak cemburu buta, selalu ada, tak berpaling, dan bla bla bla seperti syair lagu unyu - unyu yang hits di tangga chart musik dunia. Mungkin itu cinta yang ada didunia. Mungkin aku terlalu 10 langkah keatas. Karena belakangan pekerjaanku memang mendongak memandang bintang. Dan aku mendadak hilang selera pada cinta yang kujelentrehkan sebelumnya tadi. Cinta unyu.  Terlalu unyu kadang juga bisa menjerumuskan. Cinta berubah keruh ketika menggenang terlalu lama. Berputar pada masalah dan kondisi yang sa

fiuuhhh

Image
Ini adalah perasaan dipahami dan dimengerti yang terlalu sayang jika tak dibagi. Perasaan lega setelah tercurah segala rasa. Pada orang-orang yang kucinta terlebih pada diri sendiri yang sekian lama bungkam. Kini akhirnya aku dipahami. Seutuhnya sebagai manusia dan bukannya malaikat. Yang dikira mampu terus menahan beban tahunan mengatur jalan hidup seseorang. Seseorang yang pernah dicinta. Aku mengucap syukur. Untuk segenap pengertian dari para orangtua hebat. Yang dengan caranya masing-masing mampu memahami dan memberi jalan bagi kami untuk saling 'mengikhlaskan' dengan cara yang baik. Kurasa ini memang jalan paling tepat. Agar benci tak lagi menyiksa pada cinta yang terlalu dipaksa. Aku lebih mampu menghargaimu sebagai Bapak. Dan kupilih itu dengan kesadaran tingkat tinggi. Agar mengalir lagi rasa Kasih yang seharusnya menjadi naluri hamba yang telah menjadi orangtua. Mereka, malaikat dengan wajah lucu itu, terlalu imut untuk dicela. Jangan. Kita jalani peran baru ini.

menangkap memori

Image
Kamu tahu apa yang paling menyenangkan dari perpisahan? Ketika kita kembali pada ruang yang telah lama kita tinggalkan. Lalu menemukan hal-hal remeh didalamnya. Yang pernah membuat kita begitu lepas tertawa. Begitu merasa dicinta. Pada kasur yang baunya luar biasa oleh ompol kanak-kanak. Pada bantal penguk milikmu yang malah enggan untuk kujemur. Aku takut kehilangan baumu. Aroma yang pernah memenjarakan aku sekian lama. Aku bergeser pada meja makan. Yang dulu begitu kunikmati berada disana bersama semua cinta. Segelas kopi, hitam dan putih. Dua gelas susu kedelai milik malaikat terkasih. Setumpuk donat bersaput gula. Semua bayangan itu kembali. Seperti masih terjadi hari ini. Aku menikmati masa ini. Ketika aku merasa lagi untuk dimengerti. Dipahami lagi dengan bahasa isyarat. Meski itu terjadi lewat tangis. Tangismu. Juga pada kebiasaan malaikat yang ingin tidur dalam pelukmu. Ohh, Sayang. Betapa aku akan mengingat hari-hari itu. Sebagai bagian paling luarbiasa yang Tuhan

Go Round!!!

Image
Kita percaya, bahwa apa saja yang terjadi hari ini, perjuangan yang kita lakukan untuk hari ini, akan menjadi penguat langkah esok hari. Hari-hari akan makin berat, yang jika tak mampu kita antisipasi perubahannya, kita akan gampang nggumun . Mudah masuk angin oleh perubahan cuaca. Apakah cuaca yg harus diubah sesuai ingin kita? Ataukah daya tahan tubuh sendiri dalam menghadapi peristiwa yang sering kita kira musibah? Orang alim menyebut proses itu muhasabah. Mungkin bisa diartikan bercermin. Menatap lebih detail pada diri sendiri dibanding mengutuk hal-hal yg terjadi diluar kuasa kita. Mobil tak akan pernah berhenti lalu lalang dijalanan. Tapi kita bisa tetap menyebrang aman tanpa cidera tertabrak atau karena jatuh tergesa. Dengan iman dan ilmu kita tahu cara yg baik melintasi jalan. Tanpa melukai diri sendiri ataupun orang lain. Mari belajar dan berproses selalu.. #justreminder #notetomyself

Refleksi

Image
ini bukan tentang dendam atau kasih yang menghilang. Ini tentang sebuah rasa yang menjadi terlalu biasa karena ulah kita sendiri yang tak mampu merawatnya dengan baik. Seperti air yang tak lagi bisa mengalir kemana-mana. Terjebak pada sebuah kolam dan dipenuhi ganggang serta jentik-jentik. Pada rasa yang berubah demikian keruh, harapan apa yang kamu bawa? Harapan apa yang bisa kupinta? Aku berusaha mengingat, setiap aliran air yang dulu pernah kita usahakan selalu. Betapa berbeda. Betapa hangat. Betapa dulu adalah sebuah rasa yang terus mengalir tanpa pernah kita berpikir untuk menampung atau mengekang jalannya. Kamu bilang tak mungkin lagi kamu berusaha jika hatiku telah tertutup. Aku harus mengakui hatiku tak lagi merasa bisa terbuka. Dan parahnya kamu tak lagi bisa merasa. Aku hanya ingin menjelaskan bahwa aku tak lagi nyaman berada di posisi ini. Bukan tentang keluarga kita masing-masing yang terlalu berlebihan berharap pada makhluk rapuh macam kita. Bukan juga tentang orang k

Mimpi

Image
Setelah pamitmu yang terburu Aku tertidur dalam penat yang sangat Hingga datang sebuah kisah dalam lelap Entah mimpi entah nyata Disana aku bersamamu Berteman karib serupa awan dan hujan Lalu entah mengapa kamu juga ucapkan perpisahan Tuhan, bahkan dalam bunga tidur akupun harus menangisi langkahmu yang menjauh Fokus berganti pada cerita Aku ada dalam sebuah mobil yang berjalan pelan menuju sebuah rumah Aku melihatmu dari jendela Mengikutiku dengan motor tanpa mantel Sedang hari hujan begitu cengeng Aku memasuki sebuah rumah terlalu lelah untuk melakukan apa saja hingga hanya meringkuk dan terlelap yang aku bisa meringkuk persis kucing kecil yang kedinginan Lalu aku bermimpi Aku memelukmu tetap dalam posisi meringkuk serupa kamu memeluk beruang kecil yang kamu sebut Nay Tetiba kamu menghadapku Sebuah kecupan lembut tepat di bibirku darimu membuatku terbangun dari lelap yang sangat Dalam mata yang remang aku melihatmu tersenyum lucu Berkata kamu rindu dan tak

akhir november

Image
Kamu bertanya, Bagaimana bila kita dulu dipertemukan sebelum hari ini. Aku menjawab itu tak mungkin Tak mungkin tumbuh chemistry, bahkan andai kamu datang 1 hari lebih cepat dari pernikahanku dengannya Atau sebelum pernikahanmu dengannya Mengapa tidak kau tanya Bagaimana kita akan mengisi hari saat Waktu mengijinkan bertemu Aku akan menjawabnya dengan senyum merekah dan mata berbinar Mungkin kita bisa bertemu di taman Digaris tengah antara rumahku dan rumahmu Lalu bersepeda atau naik apa saja menuju toko buku Aku lama tak kesana bersama seseorang yang kukira sanggup mengertiku Lepas itu kamu boleh ambil waktuku Kemanapun inginmu selama bersamaku, Cinema, Taman, Konser Musik, Pasar Malam, Tempat Wisata, kemana saja sesuka kita Asal genggam tanganku Agar aku tak takut lagi pada keramaian yang kadang terlalu menyeramkan Di akhir hari Aku akan menutupnya dengan memegang tanganmu Mengucapkan terimakasih telah mengeluarkanku dari kotak kaca semu Memantaskan aku la

Kun..

Image
Sssttt... aku ceritakan padamu, satu kesalahan dalam hidupmu Setidaknya dari sudut pandangku, yang minus tiga Mari kita ambil contoh bijak, Dari seorang ulama yang mengurung diri di dalam kamar Melakukan puja dan sembahyang Doa dan dzikir tanpa jemu sepanjang waktu Berharap Kasih menghampiri Merindu surga katanya Tetapi dia lupa Keluarganya pontang panting menjalani hidup Jangankan surga Sesuap nasi untuk esok saja sudah bikin tidur malam begitu menyenangkan Seperti mimpi besar bertemu Tuhan Sang ulama lupa Bahwa surga ada di tiap celoteh riang anak-anak Yang tak pernah merasakan lapar apalagi menderita Dia lupa Bahwa cinta Tuhan ada dalam tiap senyum bahagia pasangan Yang tulus berdoa untuk setiap jerih payah yang dilakukan untuk keluarga Itu surga sebenar-benarnya surga Cinta sebenar-benarnya cinta jika contoh itu terlalu naif, mari ambil lagi satu kasus Tentang seniman yang mengurung diri di bilik studio termenung mencari inspirasi karyanya atau sibuk se

Stay at Side B

Image
Kulanjutkan cerita meloncat langsung pada kepulangan Noy yang tiba-tiba. Aku sedang duduk di beranda. Menikmati utusan Waktu yang mulai hobi bercanda. Benar, sebelumnya hampir saja aku kejatuhan cicak lucu yang sedang bercengkrama di plafon atasku. Kau tahu apa yang paling kubenci dari cicak? Mereka selalu melekat erat seperti menghisap kala jatuh menimpa kulit. Satu-satunya cara yang bisa aku lakukan adalah menahan diri untuk tetap tenang dan mengambil nafas panjang, membiarkan cicak itu pergi dengan sendirinya. Kamu tahu kan cicak itu akan mati jika kupaksa pergi dengan tanganku. Mungkin kulitnya akan menempel di kulitku. Mungkin cairan tubuhnya malah hanya akan membuat kulitku berair dan bau. Dia mati. Aku repot sendiri membersihkan kulit. Jadi kubiarkan saja cicak lucu itu merayap pergi dengan muka lucu. Meskipun untuk itu aku terus saja bergidik ngeri sambil merapal doa. Lalu begitu saja Noy datang. Persis di depanku. Bukan dengan ucapan ‘Hai, rindu kamu padaku?’ Tetapi