Last messages

Aku memang pelupa. Pada nama jalan atau papan penunjuk arah. Pada apa yang kukerjakan pagi tadi. Tapi tidak pada tiap kenangan beserta emosi yang kurasakan saat mengalami suatu hal. Hari ini, tepat setahun lalu aku seharian menunggumu di beranda rumah. Tak ada pesan di ponsel bahwa kamu tak bisa datang. Namun nyatanya kita batal bertemu, setelah seharian kuhabiskan hanya untuk terlihat pantas untukmu, menunggumu. Aku masih ingat helaan nafas yang kuambil malam pukul 9. Waktu dimana tak ada kemungkinan kamu akan datang. Masih juga kuingat hangat pipi dan mata yang sembab di malam-malam sesudahnya karena kecewa padamu. Meskipun aku pun ingat benar aku bilang akan mengikhlaskanmu. Pergi entah kepelukan perempuan yang mana lagi. Bagiku, itu hal yang paling mungkin kulakukan setelah penantian panjang berujung pada perjumpaan yang batal, karena belakangan aku tahu kamu berhubungan dengan banyak perempuan. Aku, nyatanya, tak cukup buatmu. Jadi pergilah... Hari ini kelebatan memori itu data...