Posts

Showing posts from December, 2020

Self Reminder

Image
Akhirnya aku tahu mengapa orang bisa sangat marah, kecewa, pada hal yang tidak diharapkan terjadi. Semacam ketakutan bahwa hal yang dipercayainya, dibangunnya selama ini akan berubah, bahkan hilang. Karena tidak siap pada satu fase bernama perubahan . Karena #perubahan membuat zona nyaman kita hilang, dan harus merangkak lagi memulai hal baru. Saat masuk pada fase baru bernama perubahan, bisa jadi kita mengalami hal serupa atau bahkan 180° berbeda. Kita tak pernah tahu.  Tapi bukankah disana letak misterinya. Sebaik apapun kita di hari kemarin, kita tetap tak bisa menebak akan seperti apa hari esok. Menjadi baik hari ini, bukan berarti kita tetap baik di hari esok.  Karena hidup penuh dengan kemungkinan. Karena hidup memang dinamis . Persis heading blog ini 🤭 Apa yang kita yakini hari ini bisa saja berubah esok hari saat pemahaman kita makin bertambah. Lalu apa yang harus kita takutkan? Apa yang harus kita sesali? Saat perubahan terjadi, pahami bahwa itu fase kita bertumbuh. Menjadi p

Maiyah Itu Apa?

Sebagai orang yang hanya ' arang kading ' hadir di majelisnya, sebatas kalau tempatnya kebetulan dekat, dan seringnya hanya modal wifi untuk bisa sinau 'online' bareng temen-temen yang lain, terlebih belakangan ini, tentu saya sangat tidak pantas dan tidak punya kapasitas untuk menjawab pertanyaan diatas. Tetapi saya tergerak untuk menulis tentang maiyah, tentu dari sudut pandang saya sendiri. Karena sedikit banyak, #maiyah membantu saya selama kurang lebih 10 tahun, terutama 2 tahun belakangan. Membantu ' ndandani ' cara berpikir, kalau orang modern bilang ' mindset '. Diobrak-abrik, dirombak total. Dan dari perombakan itu hadir banyak sudut pandang baru, yang membuat saya bisa merasa 'woohh, hidup itu luas dan penuh sekali dengan kemungkinan-kemungkinan. Kadang-kadang lucu, seringkali lucu sekali yo tibae😁' Dari maiyah, yang dulunya saya hanya ingin sekedar kumpul, sekedar ngisi waktu karena jomblo, dan berharap siapa tahu ketemu jodohnya

Doa

Image
 Aku mengingat hari saat bertemu ibu di teras rumah, sebelum kepergianku yang begitu mendadak. Aku bertanya, kenapa ibu tak memelukku sembari berdoa dengan isak tangis dan sedu sedan? Aku akan pergi jauh,Bu. Ibu menjawab dengan gayanya yang santai 'Ibu berdoa untukmu tidak sebatas kala kita berpisah raga. Ibu memelukmu tiap saat dalam doa dan puja pada Gusti Allah. Ibu tak ingin mengiringi perpisahan dengan tangis. Itu hanya membuatmu merasa takut dengan perpisahan. Padahal baik pertemuan atau perpisahan, adalah cara Tuhan memberi kesempatan baru untuk lebih berkembang. Betapa kamu harus mengingat bahwa pertemuan atau perpisahan tak ada lagi bedanya, semata karena kita tak pernah tahu, mana yang terbaik untuk masa depankita. Terutama di hadapanNya.' #fiksiibuk #nulistipistipis