tentang PANDA

Hari ini Kidung Kinan mengisi pagi seperti biasa, belajar di dapur sembari saya memasak. Mereka sedang 'berdiskusi' mengenai sebuah gambar di hape emak. Gambar Panda dengan tulisan 'cute'

Keduanya berdebat tentang nama Panda itu sendiri. Kidung mengatakan, Panda itu terdiri dari huruf C-U-T-E sesuai dengan apa yang tertulis di bawah gambar panda itu. Sementara Kinan berpendapat bahwa itu bukan huruf yang tepat untuk menulis kata P-A-N-D-A tetapi dia sendiri belum mengerti bagaimana menulis PANDA dengan benar..

Lucu ya? :D
Bisa dibayangkan dong betapa ramainya 'diskusi' itu. Lebih meletup-letup dibanding ikan mujaer yang sedang emak goreng.
Lha masing-masing tetap berpegang pada pendapatnya sendiri-sendiri. Lalu ketika 'diskusi' sudah di titik jenuhnya, mereka serempak menoleh pada Emak.
'Jadi bener sing endi, Buk?'

Nah, kan... Emak selalu 'dipaksa' jadi hakim :D

Jadi mulailah Emak menulis besar-besar kata P-A-N-D-A dan mengajak mereka berdua mengeja pelan-pelan. Semata hanya agar mereka yakin, ini adalah huruf yang tepat untuk pengucapan PANDA.
Lalu lanjut pada kata C-U-T-E dan juga dieja. Dengan pemahaman bahwa ini bahasa asing, yang kurang lebih memiliki arti LUCU.

Lalu lanjut pada pemahaman bahwa yang tertulis pada gambar, tidak selalu menjadi nama dari gambar tersebut. Bisa saja dibawah gambar singa tertulis 'KING' sebagai penunjuk bahwa singa berasosiasi dengan raja hutan, penguasa para hewan, dsb. Begitupun gambar Panda ini. Itu bukan tulisan namanya, tetapi lebih merujuk pada sifatnya yang lucu dan menggemaskan, yang memang melekat pada gambar kartun panda...

Tak ada yang benar atau salah. Di bawah gambar panda bisa saja tertulis P-A-N-D-A merujuk pada namanya, atau C-U-T-E merujuk pada sifatnya. Atau bahkan kata yang lain. WILD, SLEEP, BLACK, WHITE, MONOCHROME, apa saja yang bisa merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan panda. Maka kita jangan terjebak pada tulisan atau petunjuk di bawah gambar. Semata hanya kebutuhan untuk menyampaikan persepsi atau gambaran si pembuat gambar.

Syukurlah, pelan-pelan mereka memahami, meski Emak harus gobyos mencari kata-kata yang paling mudah untuk dipahami bocah umur 4 tahun ini :D

Saya jadi mendadak berpikir, ini pelajaran baru lagi buat saya. Jangan-jangan selama ini, kita-kita yang mengaku dewasa inipun seringkali tertipu pada label, petunjuk, gambaran yang melekat dalam 'ilmu' atau 'pemahaman' kita dalam pencarian makna kehidupan sejauh ini.
Jangan-jangan, ketika kita menemukan gambar AGAMA kemudian tertulis JIHAD, kita salah mengartikan itu sebagai bentuk 'perjuangan' melawan apa yang tidak sesuai dengan pemahaman kita selama ini tentang agama. Menganggap yang lain salah kecuali kita. Atau sejenak kita menemukan kata lain, semisal KHILAFAH, lalu ngotot mengganti apa yang selama ini menjadi dasar kita hidup damai bersama. Jangan-jangan, kita memang sok tahu. Jangan-jangan kita memang seperti bocah 4 tahun yang belum lancar mengeja dan menulis tetapi ngotot mengartikan gambar berikut namanya. Yang ada hanya kelucuan. Berujung pada fanatik sempit yang justru menghancurkan diri sendiri. Jangan-jangan, saya juga sedang berpikir terlalu jauh. Meracau akibat lapar karena agenda memasak jadi tertunda semata untuk menjelaskan sebuah gambar panda pada anak-anak.. hahaha..

Mari, lanjut memasak... mengumpulkan bahan untuk disatukan menjadi makanan layak konsumsi... :)

Comments

Popular posts from this blog

this is how I disappear

gerhana matahari

Ndleming