Self Reminder


Akhirnya aku tahu mengapa orang bisa sangat marah, kecewa, pada hal yang tidak diharapkan terjadi. Semacam ketakutan bahwa hal yang dipercayainya, dibangunnya selama ini akan berubah, bahkan hilang. Karena tidak siap pada satu fase bernama perubahan. Karena #perubahan membuat zona nyaman kita hilang, dan harus merangkak lagi memulai hal baru.

Saat masuk pada fase baru bernama perubahan, bisa jadi kita mengalami hal serupa atau bahkan 180° berbeda. Kita tak pernah tahu. 

Tapi bukankah disana letak misterinya. Sebaik apapun kita di hari kemarin, kita tetap tak bisa menebak akan seperti apa hari esok.

Menjadi baik hari ini, bukan berarti kita tetap baik di hari esok. 

Karena hidup penuh dengan kemungkinan. Karena hidup memang dinamis. Persis heading blog ini 🤭

Apa yang kita yakini hari ini bisa saja berubah esok hari saat pemahaman kita makin bertambah.

Lalu apa yang harus kita takutkan?

Apa yang harus kita sesali?




Saat perubahan terjadi, pahami bahwa itu fase kita bertumbuh.

Menjadi pribadi yang baru.

Saat orang yang kita percaya menjadi orang yang sangat kita benci

Percayalah bahwa manusia sangat bisa berbuat salah.

Mungkinkah sempurna?

Bukan dia yang harus kita ubah menjadi seperti sediakala

Tapi pemahaman kita yang rasanya akan lebih mudah diubah

Menjadi pemakluman.

Pengampunan.

Bukan karena semudah itu kesalahan bisa dimaafkan.

Tetapi karena kebencian hanya merusak diri sendiri.

Seperti racun yang kita minum sembari berharap orang lain yang mati.

Bisakah?

Kalau pengampunan terasa sulit dilakukan, mungkin karena ego kita lebih besar hingga selalu merasa benar. Dan sungguh, apa yang kita dapat dari itu selain rasa sakit yang lebih dalam?

Sadari kita juga masih manusia. Yang butuh pemakluman, butuh pengampunan, butuh didengarkan bukan dihakimi. Bukan karena kita ingin dianggap baik, tapi hal-hal itu memang sudah sewajarnya kita lakukan, supaya hidup tenang, ketemu solusi, dan menjadi tabungan hidup baru kedepannya.

Susah? Iyalah... Namanya juga menjadi cupatkay manusia 😁


Manusia, tanpa identitas apapun, sudah menanggung masalahnya sendiri dari lahir kok. Apalagi ketika semakin besar dan punya banyak identitas sebagai kumpulan dari banyak orang yang kita sebut kehidupan sosial.

Sebagai anak, sebagai murid, sebagai remaja, sebagai pekerja, sebagai menantu, sebagai orangtua, dst..

Identitas ini akan memberi kita banyak hal baru yang jika tidak mampu kita kenali fungsinya masing-masing ya jadi masalah baru bagi kita. 

Terus gimana dong?

Yokpo? Kok koyok cupatkay dengan derita cinta tiada akhir?😅

First, jangan drama! Nonton sinetron sah-sah aja, asal ga sampai meracuni pikiran dan akhirnya tindakan kita sehari-hari jadi berlebihan. Overthinking, overacting

Seperti yang Lenka bilang di liriknya

'its all you can do 
use what's been given to you'

Apa sih yang membedakan kita, manusia ini, dengan makhluk lainnya?

Manusia diberi akal dan kemampuan untuk berpikir. Memaksimalkan kekuatan pikiran supaya lebih baik dari sebelum-sebelumnya bisa jadi solusi buat kita.

Memandang orang lain seperti kita ingin dipandang, bisa jadi titik awal agar kita mampu hidup tanpa overthinking.

Memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan, bisa jadi langkah kita berikutnya agar bisa memahami diri sendiri dan orang lain.

Nanti, saat pemahaman kita luas, dengan sendirinya masalah dengan lingkungan sosial akan mengecil. Bukan mereka yang kita ubah agar memahami kita.

Tapi pemahaman kita yang sudah mampu menampung tingkah orang disekitar kita.

Saat melihat orang 'bertingkah' dan kita bisa menertawakan tanpa bereaksi berlebihan, tandanya pemahaman kita telah meluas sehingga mampu memahami orang lain. Tanpa konflik, tanpa masalah baru, hanya tertawa dan melucu 😊


'All of the moments you didn't notice
Gone in the blink of an eye
And all of the feeling you can't help feeling
No matter how you try'


Terlalu fokus pada masalah hanya akan membuat banyak hal baik disekitar kita hilang perlahan. Seperti bunga di musim semi, kita ratapi mereka yang luruh, atau bersyukur pada bunga lainnya yang masih terus tumbuh?

Sudah, nikmati saja alurnya. Semua sudah pada porsinya. Niatkan baik saja langkah kita. Gusti Allah ga pernah kemana-mana kok. Kita saja yang hobi dolen menjauh 😁

Self reminder di akhir 2020. Semoga makin luas pemahaman di 2021 🤗


Comments

Popular posts from this blog

this is how I disappear

gerhana matahari

Ndleming