1985



38ku dimulai dari pagi yang terlambat. Kopi yang kuminum sendiri di tempat kerja, hampir dingin. Mie instant yang sudah lembek tak karuan karena tak sempat kumakan dirumah. 

Tapi tak apa. Hatiku penuh syukur. Bukan hanya karena VN dari keponakanku, tapi juga karena ada banyak hadiah tak terduga datang menjelang 38 tahunku 😄

Dan sungguh kusambut dengan perasaan terpasrah yang pernah kupunya. Sungguh, meskipun remuk redam awalnya, tetapi ~fabbiayyialla irobbikumaa tukadziban~ terasa terngiang terus di telinga. Karena justru di titik terapuh ini, ada ketenangan luar biasa yang rasanya belum pernah kurasakan. 

Masalah yang datang terasa tanpa ujung penyelesaian, bertubi-tubi dan hampir membuat tumbang. Tetapi justru pertolongan datang saat pasrah terucap. Saat merasa sangat lemah, dimana sebelum-sebelumnya itu hanya retorika belaka, kini terasa sangat di hati. Benar-benar tidak mampu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selain pasrah.. PadaMu. 

PadaMu yang entah kenapa mudah sekali kulupa 🥲

PadaMu yang tetap mengasihi kami meski jarang kudatangi

PadaMu yang tetap memberi petunjuk meski kami tak menyadari

PadaMu yang masih mau memberi kesempatan kami untuk belajar lagi

Menyadari lagi

Mencari tahu lagi

Mengingat lagi

Bahwa Iyya Kanakbuduwwaiyya kanastain adalah satu-satunya cara kami kembali pulang

Pada RidhoMu.. 

Dan mulai menyelami lagi, gelombang yang perlahan tenang meski kami makin jauh tenggelam. 

Semoga tenggelam dalam ampunanMu. 

Tenggelam tak hanya di kasih tetapi juga sayangMu

Terimakasih, Alhamdulillah, untuk perjalanan 38 tahun yang sangat diluar pemikiran hamba yang sempit ini Yaa Gusti.. Maha Suci Engkau dari segala apa yang pernah hamba pikirkan dari sudut pandang yang picik ini... 

Jaga selalu orang-orang yang Engkau takdirkan menjaga hamba hingga hari ini. 

Berkahi selalu orang-orang yang baik sengaja maupun tidak hamba sakiti dalam lisan dan perbuatan hamba. Ampuni hamba ya Robbi.. 

Terimakasih untuk puzzle yang mulai bisa kususun, mulai merupa meski belum sempurna. Terimakasih untuk lagu-lagu cinta yang akhirnya tepat kutemukan pemiliknya. Ampuni rindu yang terlalu lama ini, rindu yang jauh dari sempurna. Rindu yang hina. Yang entah hamba yakini Engkau terima dengan segala kebesaran Engkau. Karena Engkau Robbiku, yang Maha Agung

Yaa Robbi... Biyadikal Khoir... Ditangan Engkaulah segala kebaikan 😌

Could I love You anymore... 😌😊


Comments

Popular posts from this blog

this is how I disappear

gerhana matahari

Ndleming