Merobek Sumatra

Apa yang terlintas dalam pikiran kala tersebut nama-nama kota di pulau Sumatra? Mentawai, Aceh, Sawahlunto, Padang, Batam, Jambi, dsb... Bisa jadi kita akan tertuju pada kulinernya. Siapa yang tak kenal masakan padang? Pada warung kopi yang tersebar di seluruh penjuru aceh karena budaya ' ngopi dan nongkrong ' yang kental disana. Atau pada ombak yang membuai surfer-surfer dunia di lautan Mentawai. Bisa jadi juga kita terkenang Cut Nyak Dien, perang Padri, GAM, atau justru tsunami Aceh. Lewat buku ini saya diajak mengenal Sumatra lebih akrab. Satu-persatu wilayah dijelajahi penulis, ditangkap memorinya melalui catatan perjalanan dan foto-foto yang membuat ndoweh spechless . Gaya penulisannya mengingatkan saya pada Agustinus Wibowo , yang berhasil 'menghadirkan' gambaran tentang Asia Tengah dengan detilnya dalam 'trilogi' bukunya (Selimut Debu, Garis Batas, dan Titik Nol) Tak hanya pada lanskapnya, tetapi juga karakter penduduknya. Dibuku ini, begitulah...